Tuesday, March 26, 2013

Absurd…Burung yang Baik Hati..Tikus yang Tobat..



Suatu pagi yang cerah, ada sepasang burung kutilang. Burung kutilang jantan bernama Doni dan betina bernama Dini. Doni dan Dini sangat senang hari ini, karena akhirnya Dini bertelur.
                “Ayah lihat! Aku bertelur!” teriak Dini kegirangan
                “Benarkah ?! Alhamdullilah kita harus bersyukur” ujar Doni
                Sangat indah pagi ini bagi sepasang burung tersebut. Mereka terlihat lebih semangat karena kehadiran telur. Doni, pagi ini seperti biasa mencari makanan untuk Dini dan bahan-bahan untuk membuat  sarang yang lebih nyaman untuk  telur. Sementara Dini harus menjaga sarang dan mengerami telurnya.
                “Bu, Ayah pergi dulu untuk mencari persediaan cacing dan bahan-bahan tambahan sarang ” ucap Doni
                “Baik yah, jangan sampai pulang terlalu larut ya” pesan Dini
                “Iya ibu, ibu juga telurnya tolong dijaga dengan baik”
                “Tentu saja ayah akan kujaga dan kuerami dengan sangat baik”
                “Ya sudah ayah berangkat dulu, dadah ibu…dadah telur sayangku”
                Doni akhirnya berangkat mencari makanan dengan penuh semangat. Begitu pula dengan Dini yang menjaga sarang dan merawat telur dengan semangat. Ia membersihkan sarang dan membuatnya menjadi lebih empuk, nyaman , dan hangat.
                “Telur…jika nanti kamu telah menetas, kuharap kamu bisa jadi burung kebanggaan kampung ini, pintar, baik, dan pemberani seperti ayahmu”kata Dini penuh harap
                KRESSSEK…KRESSEK..KRESSEK…..
                Tiba-tiba terdengar suara dari bawah pohon. Dini merasa khawatir oleh suara itu, karena akhir-akhir ini sering terjadi pencurian telur yang sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa pelakunya.
                “Hheeii…! Siapa disana ?!” teriak Dini penuh dengan ketakutan
                Tidak ada jawaban yang terdengar dari mana pun. Dini semakin ketakutan. Namun , lama kelamaan ketakutan itu berubah menjadi rasa kantuk yang luarbiasa, sebenarnya apakah yang terjadi dengan Dini?
                “Hooaaaam…kenapa tiba-tiba aku merasa mengantuk..?”heran Dini
                “Tidak ! Aku tidak boleh tidur! Aku harus menjaga telur ini”’
                Tapi, sekuat tenaga Dini menahan kantuk justru ia semakin bertambah mengantuk. Dan tampaknya ia tak kuat lagi.
                “A…ak..aku tak kuat lagi..”Dini pun tertidur
                Tak lama kemudian seekor tikus keluar dari tempat persembunyiaannya di pohon. Ternyata yang membuat Dini tertidur adalah tikus tersebut.
                “Hahaha..rasakan obat biusku..biar metong deh lo wuahahaha” ucap tikus tersebut sambil tertawa jahat
                “Akulah Cero si ahli mencuri hhahahaha..”
                Tikus yang bernama Cero-lah yang selama ini mencuri telur-telur para burung. Ia selalu membius korbannya dengan jarum bius yang ia tembakkan ke bagian tubuh korbannya. Sangat licik apa yang dilakukan Cero.
                Tak lama kemudian Dini terbangun dan betapa kagetnya ia melihat telurnya telah menghilang. Ia masih berusaha mengingat apa yang telah terjadi.
                “Kemana..telurku ?! Bukankah tadi masih kueerami..?! Pasti ada yang mencuri !” teriak Dini penuh dengan rasa yang campur aduk
                “Kuharap ayah cepat pulang..”ujar Dini penuh harap
                Dan akhirnya Doni pulang, ia membawa banyak cacing dan bahan sarang. Namun tampaknya ia harus mendapat kabar buruk.
                “Ayaaah! Gawat yaah!” teriak Dini
                “Ada apa sih bu ?” Tanya Doni
                “Begini yah telur kita menghilang”jawab Dini dengan berat
                “Apa ! Kenapa bisa terjadi?!”
                 “Aku tak tahu yah..mungkin dicuri hiks hiks hiks”Dini mulai menangis
                “Tenang bu..aku akan ungkap siapa pencurinya”
                Doni mulai menyelidiki sekitar sarang. Disana ia menemukan jejak kaki kecil dan sebuah sedotan. Doni masih belum tahu siapa pelakunya.
                “Hmm..sepertinya ini jejak hewan berkaki empat. Lalu sedotan ini, tampak mencurigakan tapi untuk apa? Jangan-jangan untuk menembakan jarum bius..”
                “Hei tunggu..bukankah ini bau keju..berarti..pasti Cero si tikus karena ia tinggal di dekat peternakan sapi yang biasa membuat keju”pikir Doni
                Tampaknya Doni sudah mengetahui siapa pelakunya. Karena Doni pernah menjadi dektetif handal di kepolisian Burung. Ia pun bersiap untuk menuju rumah Cero. Tidak lupa ia berpamitan dengan Dini dan cipika cipiki.
                “Apa ayah yakin Cero si tikus pelakunya?” Tanya Dini
                “Tentu saja, buktinya sudah ada”jawab Doni penuh dengan keyakinan
                “Berangkat dulu bu..” pamit Doni
                “Hati-hati yah..”
                Akhirnya Doni berangkat menuju ke tempat tinggal Cero si tikus. Di tengah perjalanan Doni melihat seekor kucing yang sedang mengejar tikus. Dan ternyata tikus itu adalah Cero !.
                “Tolong! Tolong! Aku tak mau menjadi cemilan kucing ! Tolong! Tolong!”panik tikus
                “Hei..tunggu! Tak usah lari cemilanku..hahaha”kata kucing
Dari Kejauhan tempat Doni terbang
                “Bukankah itu Cero?! Gawat sepertinya ia butuh pertolongan”ucap Doni
“Tidak..ia telah mencuri telurku..”
“Tapi ia harus kutolong..” Doni berubah pikiran
Doni pun menyerang kucing dari tempat ia terbang. Kucing terkejut bukan kepalang dengan serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh  Doni.
“Heeeii..jangan curang kau ya..menyerang ku tiba-tiba”geram kucing
“Kejar aku kalau berani”tantang Doni
Tampaknya kucing terbawa emosi dan lupa dengan mangsanya yaitu Cero si tikus. Cero sangat senang sekaligus heran karena ia diselamatkan oleh seekor burung yang baru saja ia curi telurnya. Ia terlihat terharu biru atas pertolongan Doni.
“Huuffftt..Untung saja burung itu menyelamatkanku..gak nyangka deh” ujar Cero
“Apa yang selama ini aku lakukan ? Aku selama ini hanya mencuri telur-telur para burung. Aku merasa bersalah dengan apa yang selama ini kuperbuat hiks hikss”ucap Cero penuh penyesalan
Sementara itu, Doni masih berputar-putar untuk membuat kucing lelah. Sepertinya kucing mulai kelelahan mengejar Doni yang bisa terbang.
“Kau curang hhh..terus terbang..hh.. ah capose..cyinn”kesal kucing
“Hahahaha..tangkap aku jika kau bisa”
Akhirnya kucing menyerah untuk mengejar Doni. Doni tampaknya kelelahan karena terbang melanglang buana terlalu lama. Doni pun pulang ke rumahnya indah bagai istana.
Sesampainya di rumah, Doni terkejut. Telurnya telah kembali !. Ia terheran-heran dengan telurnya.
“Ayah pulang..”ucap Doni
“Oooh ayah..sudah pulang”ujar Dini
 “Lhoo..kenapa telurnya sudah kembali..?!”Kaget Doni
“Cero mengembalikannya tadi, katanya ia minta maaf karena selama ini mencuri telur para burung”terang Dini
“Yang bonengg?! Lalu ia sekarang dimana?”
“Ia menyerahkan diri ke polisi burung dan mengakui dirinyalah yang mencuri telur burung-burung lain. Aku heran kenapa ia tiba-tiba seperti itu?”
“ooalah… Hahaha..aku telah menolongnya dari sergapan kucing bringas nan buas saat perjalanan menuju rumahnya tadi”
“Hah?! Jadi begitu..Ayah menolong sang pencuri?!”
“yaa.. gitu deh cyinn”
Akhirnya para burung tak lagi resah dengan ulah Cero yang suka mencuri telur.  

 

No comments: