Setiap orang pasti punya arti hidup masing-masing. Disini yang mau saya tulis bukan masalah akhirat, karena selain saya tidak berkompetensi untuk hal itu juga hal tersebut adalah keharusan bagi seluruh umat manusia yang beragama di dunia ini. Waktu saya menginjak sekolah menengah dahulu, saya sudah mulai berpikir apa itu hidup. Ketika menggerakan tangan, kok bisa sih kita merintah tangan bergerak, memerintah tubuh bernafas, memerintah, kaki untuk bergerak, memerintah otak untuk berfikir, atau bahkan merasakan perasaan batin. Saya sempat berpikir apakah kita bisa memanipulasi perasaan dengan ketika kita sedih menjadi bahagia, ketika kita bahagia menjadi sedih, ketika kita takut menjadi berani,dan ketika kita berani menjadi takut. Dan saya rasa hal-hal yang bertolak belakang dapat kita manipulasi perasaan itu dengan cara kontrol diri. Kontrol diri dapat dilakukan dengan cara melawan feeling kita sekuat tenaga dan kita harus merasakan kitalah(logika) yang menguasai diri ini.
Ada sisi negatif dari kontrol diri ini terlebih jika kita lakukan secara berlebihan. Jika kita melakukannya berlebihan maka akan mengikis nurani kita dan kita akan menjadi manusia tanpa emosi. Ada pula efek kesombongan yang timbul pada diri sendiri sehingga mengakibatkan keatheisan. Psikopat bisa saja terjadi akibat nurani yang terkikis dan tanpa emosi tadi.
Lalu bagaimana kontrol diri yang baik?
Kontrol diri yang baik adalah yang tidak mengikis nurani. Kontrol diri yang baik adalah yang tidak berlebihan karena manusia sejak jaman Nabi Adam memiliki sikap tidak dapat mengontrol dirinya sendiri. Memahami teori-teori tatanan masyarakat ataupun falsafah hidup yang ada dan melihat sisi baik darinya adalah hal terbaik untuk mendapatkan nurani dan kontrol diri yang bermanfaat untuk dunia dan diri sendiri.
Ada sisi negatif dari kontrol diri ini terlebih jika kita lakukan secara berlebihan. Jika kita melakukannya berlebihan maka akan mengikis nurani kita dan kita akan menjadi manusia tanpa emosi. Ada pula efek kesombongan yang timbul pada diri sendiri sehingga mengakibatkan keatheisan. Psikopat bisa saja terjadi akibat nurani yang terkikis dan tanpa emosi tadi.
Lalu bagaimana kontrol diri yang baik?
Kontrol diri yang baik adalah yang tidak mengikis nurani. Kontrol diri yang baik adalah yang tidak berlebihan karena manusia sejak jaman Nabi Adam memiliki sikap tidak dapat mengontrol dirinya sendiri. Memahami teori-teori tatanan masyarakat ataupun falsafah hidup yang ada dan melihat sisi baik darinya adalah hal terbaik untuk mendapatkan nurani dan kontrol diri yang bermanfaat untuk dunia dan diri sendiri.
No comments:
Post a Comment